Jumat, 11 Desember 2009

Fadhilatus Syaikh Shaleh Fauzan Al-Fauzan.

Biografi Singkat Fadhilatus Syaikh Shaleh Fauzan Al-Fauzan.
Ini adalah Nasehat yang mulia, Fadhilatus Syaikh DR. Shaleh bin Fauzan bin Abdillah dari keluarga Al Fauzan, dari suku Asa Syamasiyyah. Beliau lahir tahun 1345 H/1933 M.
Aktifitas dan Jabatan Syaikh Shaleh Al-Fauzan hafizhullah.
1. Beliau adalah mengepalai Lajnah Daimah lil Buhuts wal Ifta’ (Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa) yang berada di Kerajaan Saudi Arabia.
2. Beliau anggota dari Haiah Kibaril Ulama’ (Himpunan Ulama Besar) Saudi Arabia.
3. Beliau anggota dari Komite Fiqh Rabithah Alam Islamiy (Komite Himpunan Ulama Fiqih Dunia) di Mekkah-Saudi Arabia.
4. Beliau juga bertugas di Komite Pengawas Du’at Haji-Saudi Arabia.
5. Beliau juga imam, khatib, dan dosen di Masjid Pangeran Mut’ib ibn Abdul Aziz di al Malzar-Saudi Arabia.
6. Syaikh yang mulia juga berperan dalam mengawasi sejumlah Tesis Magister dan Disertasi Doktoral.
7. Beliau juga berperan aktif di dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di program radio ‘Nuurun‘ala Darb’ dan memberikan kontribusi terhadap penerbitan sejumlah Riset/Penelitian Islami di Lembaga Riset, Studi, Tesis dan Fatwa Islami, yang kemudian diperiksa dan diterbitkan.
8. Beliau aktif didalam menulis dan membantah kebatilan. Begitu juga dengan fatwa beliau hafizhullah telah tersebar diseluruh penjuru dunia Islam. Beliau salah seorang Ahli Fiqih setelah wafat tiga Imam Besar pada Abad ini. Imam Ibnu Baaz, Imam Ibnu Utsaimin, Imam Al-Albani. (Semoga Allah merahmati mereka semua nya)

Dan banyak lagi aktifas beliau yang lain nya yang tidak bisa sebutkan lagi. Saya pernah bertanya langsung kepada Syaikh saya, Abu Abdillah Muhammad Elvi Syam. Salah seorang murid Syaikh Shaleh Fauzan Al-Fauzan. “Ya Ustadz, Apakah Syaikh Shaleh Fauzan Al-Fauzan masih hidup?” “Iya, beliau masih hidup sampai sekarang. Dan Ulama senior di Saudi Arabia” Jawab Beliau.

Website resmi Syaikh Shaleh Fauzan : http://www.alfawzan.ws/alfawzan/default.aspx

(Lihat Biografi beliau lengkap di bulletin kami yang berjudul “Mengenal Ulama, Al-Allamah Al-Fauzan” di group kami “Siapa Bilang Belajar Fiqih (Agama) itu Susah....??? Adakah yg mau belajar....1”
http://www.facebook.com/group.php?v=app_2373072738&gid=98497318509#/topic.php?uid=98497318509&topic=10199

NASEHAT AKHIR TAHUN
Fadhilatus Syaikh Shaleh Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan hafizhullah berkata :
Segala puji bagi Allah yang telah menetapkan sifat fana bagi dunia ini dan mengabarkan bahwa akhirat adalah negeri abadi, dengan kematian dia membinasakan usia yang panjang.

Saya memuji-Nya atas segenap nikmat-Nya yang tercurah dan saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak di ibadahi selain Allah semata, Dzat Yang Menundukkan segala sesuatu. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Dia telah memperingatkan dari condong kepada negeri ini (akhirat), shalawat serta salam semoga tercurah kepada beliau dan keluarganya beserta para shahabatnya yang taat dan suci sepanjang siang dan malam.

Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan pikirkanlah dunia kalian dan betapa cepat dia berlalu. Bersiap-siaplah menyambut akhirat dan kengerian nya. Setiap bulan yang menghampiri seseorang semakin menyeret dia mendekati ajal dan akhiratnya. Sebaik-baik kalian adalah yang panjang umurnya lagi baik amalannya, dan sejelek-jelek kalian adalah yang panjang umurnya lagi buruk amalannya.

Tidak ada selain apakah seseorang diberi pahala atas ketaatan dan kebaikannya atau diganjar dengan dosa atas kejelekan dan kemaksiatannya, kecuali apabila dikatakan fulan telah wafat. Alangkah dekatnya kehidupan dengan kematian. Dan segala yang akan datang pasti datang.

Dan kalian sekarang akan meninggalkan tahun yang telah usai dan usia kalian pun semakin berkurang dan akan menyambut tahun yang kalian tidak tahu apakah kalian akan menyelesaikannya ataukah tidak?! Maka hisablah diri-diri kalian apa yang telah kita perbuat pada tahun yang lalu? Apabila kebaikan, bersyukurlah kepada Allah dan sambunglah kebaikan itu dengan kebaikan. Sedangkan apabila buruk, bertaubatlah kepada Allah darinya dan isi sisa-sisa usia kita (dengan kebaikan) sebelum luput darinya.

Berkata Maimun bin Mihran (semoga Allah meridhai nya-pent), “Tidak ada kebaikan dalam kehidupan kecuali bagi orang yang bertaubat atau seseorang yang beramal shalih mencari derajat yang tinggi.” Yakni orang yang bertaubat, kesalahan-kesalahannya gugur disebabkan taubatnya dan orang yang beramal shalih bersungguh-sungguh dalam menggapai derajat yang tinggi dan selain mereka merugi.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan saling nasihat menasihati di dalam kebenaran dan saling nasihat menasihati di dalam kesabaran.” (Q.S Al-Ashr ayat 1 – 3)

Pada ayat ini Allah bersumpah dengan waktu yang merupakan zaman dimana manusia tinggal, bahwa setiap manusia berada di dalam kerugian. Kecuali mereka yang memiliki 4 sifat yang disebutkan; [1] Iman, [2] Amal shalih, [3] Saling nasihat-menasihati di dalam kebenaran dan [4] Saling nasihat menasihati di dalam kesabaran di atas kebenaran.

Surat yang agung ini merupakan tolok ukur amal perbuatan, dengannya seorang mukmin menimbang dirinya sehingga jelaslah baginya apakah dia termasuk golongan yang beruntung atau merugi.

Oleh karena itu Al Imam Asy-Syafi’i berkata, “Seandainya setiap orang mentadabburi surat ini pastilah cukup baginya.” Dan sebagian ulama berkata, “Dahulu orang-orang yang shiddiq merasa malu kepada Allah apabila di hari itu (kualitas) amalannya seperti kemarin hari.” Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak rela hari berganti kecuali amalan kebajikannya bertambah. Dan mereka malu apabila tidak ada kebajikan yang bertambah dan mereka menganggap hal itu sebagai kerugian.

Maka dengan bertambah usia seorang mukmin bertambah pula kebaikannya. Barangsiapa kondisinya seperti ini kehidupan lebih baik darinya daripada kematian. Dan pada doa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Ya Allah jadikanlah kehidupan sebagai penambah kebaikan bagiku dan (jadikanlah) kematian sebagai penghenti kejelekan dariku”. [Hadits Shahih, Riwayat Imam Muslim.]

Dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah Rhadiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang wafat kecuali dia menyesal, apabila dia orang yang baik dia menyesal kenapa tidak lebih baik dan apabila dia orang jahat dia menyesal kenapa dia tidak bertaubat.”

Dan ditampakkan orang-orang yang telah wafat di dalam tidur, ia berkata, “Tidak ada pada kami yang lebih banyak daripada penyesalan dan tidak ada pada kalian yang lebih banyak daripada kelalaian.” Dan sebagian mereka melihat di dalam tidurnya, ia berkata, “Kami menyesal atas suatu yang besar, kami mengetahui tapi kami tidak berbuat sedangkan kalian berbuat tapi tidak mengetahui. Sungguh demi Allah, sekali tasbih atau dua kali atau satu rakaat atau dua rakaat yang terdapat di lembaran (amalan kami) lebih kami cintai daripada dunia dan seisinya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hidupkan dakwah dikampus antum, atau antum lebih baik merasa tanpa dakwah.. wallahu a'lam